PENGARUH DOSIS GULA PADA PEMBUATAN ANGGUR DARI BUAH TERUNG BELANDA TERHADAP KADAR ALKOHOL DAN CITA RASA

Authors

  • Adrianus Obaria Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa Author
  • Maria Serviana Due Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa Author

Keywords:

Anggur, Terung Belanda, Gula Organoleptik, Kadar Alkohol

Abstract

Terung belanda (Chyphomandra betacea Sendth) merupakan tanaman perdu dengan buah berbentuk bulat telur yang memiliki kandungan antosianin tinggi yang mampu berperan sebagai penangkal radikal bebas yang termasuk kedalam golongan flafonoid yang merupakan salah satu jenis antioksidan. Selain antosianin, buah terung belanda mengandung zat-zat antara lain: Pro vitamin A, vitamin C, potasium, fosfor dan magnesium. Terung belanda yang sudah matang dapat diolah menjadi anggur, dengan dosis gula yang berbeda menghasilkan anggur terung belanda yang memiliki rasa yang terbentuk dari asam-asam organik. Penelitan ini telah dilaksanakan di Laboratorium Prosessing Fakultas Teknologi Pertanian UKAW Kupang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis gula pada pembuatan anggur dari buah terung belanda terhadap kadar alkohol dan citarasa. Penelitian ini menggunakan metode rancang acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan sehingga menghasilkan 12 unit percobaan dengan perlakuan yang dicoba adalah proporsi dosis gula terhadap sari buah terung belanda terdiri dari kontrol tanpa dosis gula, 10% gula, 15% gula, dan 20% gula. Variable yang diamati adalah sifat organoleptik yaitu rasa, warna, aroma dan analisis kadar alkohol. Hasil penelitan menunjukan bahwa dosis gula sebanyak 75 gr menghasilkan anggur dengan mutu  sensorik dan kadar alkohol yang terbaik.

Downloads

Download data is not yet available.

References

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous, 2010. Buahku: Tanaman Buah dan Manfaatnya. http://buahku.wordpres com/2010/09/20/tanaman-pala/, 28 Oktober 2012.

Anon, 2010. Makalah observasi http://www.scribd.com/doc/39320404/makalah-observasi. (12 Januari 2013; 13:20 WIB).

Amirine et al, 1987. Saccharomyces cerevisiae ellipseideus. Penerbit Universitas Indonesia.

Arpah, 1993.Ilmu Pangan dan gizi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia Biologi, 2012. Fermentasi Asam Laktat.

Antwell, 2000. Buah Terung Belanda dapat didimpan pada suhu 3-4ºc. Bio Industri Penerapan Teknologi Fermentasi. Edisi 1. Bandung.

Danil Suprihartini, 2007. Terung Belanda mempunyai kandungan Nutrisi yang baik. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Darwin, 2010. Komposisi Zat Gizi Gula Pasir. Universitas Pangan dan Gizi. UGM Yogyakarta.

Eliza, 2009. Karakterisik dan mutu Wine. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Faris, 2010. Starter Mikroba. http://farisbio07. blogspot.com/2010/03/ bioteknologi-minuman-pengaruh-starter.html. Dia kses pada hari Rabu, 18 September 2013, Makassar.

Gardner et al, 1993. Proses Fermentasi pada buah-buahan. Penerapan Teknologi Fermentasi. Jakarta.

Higgins et al, 1987. Syarat utama untuk meningkatkan produk. Mitra Purnama. Bandung.

Kumalaningsih, S . 2006. Antioksidan Alami Penangkal Radikal Bebas, Sumber manfaat ,Cara penyediaan

Gardner et al, 1993. Proses Fermentasi pada buah-buahan. Penerapan Teknologi Fermentasi. Jakarta.

Gordon et al, 2007. Terung Belanda memiliki Kandungan Gizi. Ilmu Gizi 2. Jakarta : Papa Sinar.

Higgins et al, 1987. Syarat utama untuk meningkatkan produk. Mitra Purnama. Bandung.

Heatherbelletal,1982.(http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kulih_web/2009/0606811/monosakarida.html.

Hasan, 2009. Tingkat Kematangan Buah.http:// creasoft. Wordpress. Com/2010/01/01/Akses 29 Mei 2011.

Kumalaningsih, S . 2006. Antioksidan Alami Penangkal Radikal Bebas, Sumber manfaat ,Cara penyediaan dan Pengolahan. Surabaya : Trubus. Agrisaran.

Kusuma, 2011. Fermentasi Alkohol. http:// kusuma world25. blogspot. com/2011/07/ laporan- penelitian-fermentasi-alkohol.html.

Medah I. A. 2011. Model matematik dari rancangan acak (Analisis sidik ragam).

Morton, J. 1987. Treetomato.In:J.F, Morton, editor, Fruits of warm climate.Miami, FL. p.437–440.

Sudjatha, W. dan N.W. Wisaniyasa. 2002. Pembuatan Anggur (Wine). Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Udayana. Bukit, Jimbaran.

Sumarsih, Sri. 2003. Diktat Kuliah Mikrobiologi Dasar. Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas UPN “Veteran”. Yogyakarta..

Suprihartini (2007). Identifikasi Karyotipe Terung Belanda (Solanum betaceum cav.) Kultivar Berastagi Sumatera Utara. Diakses tanggal 17 Desember 2014.Tersediahttp;//repository.usu.ac.id/bitstream/b123456789/17548/1/.

Winarno, FG. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia. Jakarta.

Published

17-04-2024