PENDEKATAN KONSERVASI DALAM PENGELOLAAN LAHAN PERBUKITAN UNTUK USAHA PERTANIAN

Authors

  • Nicolaus Noywuli Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa Author

Keywords:

Lahan, Konservasi, Perbukitan, Usaha Tani

Abstract

engolahan tanah merupakan komponen utama usahatani agar dapat berproduksi maksimal. Sekitar 45% wilayah Indonesia dan sekitar 70% wilayah Kabupaten Ngada berupa dataran tinggi perbukitan dan pegunungan yang dicirikan oleh topofisiografi yang sangat beragam, sehingga membutuhkan manajemen budidaya pertanian di lahan dataran tinggi atau perbukitan. Artikel ini bertujuan untuk meyajikan pemahaman akan manajemen lahan perbukitan dengan pendeakatan teknik konservasi untuk usaha pertanian, yang dikaji dan disajikan menggunakan metode dan data dari pendekatan riset kepustakaan (library research). Hasilnya bahwa masalah utama dalam usahatani pada lahan kering berlereng atau perbukitan bila tanpa disertai tindakan konservasi tanah akan menimbulkan erosi tanah. Erosi tanah menyebabkan terjadinya kerusakan lahan pertanian berupa kemunduran sifat-sifat (fisik, kimia, dan biologi) tanah serta menurunkan produktivitas lahannya. Erosi tanah sangat merugikan, produktivitas tanahnya semakin rendah.  Peranan teknik konservasi tanah sangat penting dalam menanggulangi erosi dan memperbaiki tanah yang telah rusak. Praktek penerapan teknik konservasi di lahan perbukitan kebanyakan menggunakan dua metode  konservasi  yaitu  metode  konservasi  mekanik dan metode konservasi vegetatif. Hal ini karena daya dukung lahan (spesifik tapak, sifat dan watak tanah serta iklim) yang berlainan. Kesungguhan pengguna teknologi dan manajemen dalam menjalankan teknik konservasi tanah ikut menentukan keberhasilan peningkatan produksi usaha pertanian.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arsyad, S. 2000. Pengawetan Tanah dan Air. Departemen Ilmu-llmu Tanah. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Penerbit IPB Press. Bogor.

Departemen Pertanian, 2006. Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 47/Permentan/ OT.140/10/2006 Tentang Pedoman Umum Budidaya Pertanian pada Lahan Pegunungan. Badan Litbang Pertanian, Departemen Pertanian

Idjudin, A.A. 2006. Dampak Penerapan Teknik Konservasi di Lahan terhadao Produktivitasnya. Disertasi Doktor Sekolah Pasca Sarjana. IPB Bogor.

Idjudin, A.A. 2010. Diagnosis Kerusakan Lahan Pulau Yamdena, dan Arahan Kebijakan serta Penyusunan Tata Ruang Wilayahnya. Disampaikan pada acara Diskusi antara KTI dan Kementerian Kehutanan di Jakarta, 9-12-2010.

Notohadiprawiro, T. 2000. Tanah dan Lingkungan. Pusat Studi Sumberdaya Lahan UGM.

Noywuli, N., Sapei, A., Pandjaitan,NH., Eriyatno. 2018 a). Sustainability assessment on watershed management in the Aesesa Flores Watershed, East Nusa Tenggara Province of Indonesia. Journal of Sustainability Science and Management (JSSM)-Malaysia Vol. 13 No. 2.

Noywuli, N., Sapei, A., Pandjaitan,NH., Eriyatno. 2018 b). Model kelembagaan pengelolaan berkelanjutan DAS Aesesa Flores Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jurnal Ilmu Lingkungan UNDIP Vol.16.

Noywuli, N., Sapei, A., Pandjaitan, NH., Eriyatno. 2019. Assesment of watershed carrying capacity for the Aesesa Flores Watershed Management, East Nusa Tenggara Province of Indonesia. Environment and Natural Resources Journal (ENRJ) – Thailand. Vol. 17 No. 2.

Noywuli, N. 2020. Kajian Model Kebijakan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Berkelanjutan; Studi Kasus DAS Aesesa Flores. Penerbit CV. Amerta Media. Banyumas.

Noywuli, N. 2021. Dampak Bencana Banjir Malapedho terhadap Kondisi Sosial Ekonomi dan Estimasi Kerugian Sektor Pertanian di Kecamatan Inerie Kabupaten Ngada NTT. Prosiding Seminar Nasional Pertanian VIII Faperta Undana. ISSN: 978-623. Undana Kupang.

Published

10-04-2023